KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari
sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya
mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan,
dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan
sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi
dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah
diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
·
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang
memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi
bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat
diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal.
Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam
praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan
juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.
Hampir setiap
masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan
berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat
miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program
peningkatan kesejahteraan dan asuransi
pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_kemiskinan
Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak
dihubungkan dengan:
·
penyebab individual, atau patologis, yang
melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari
si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak
mengukur pemasukan.
·
penyebab keluarga, yang menghubungkan
kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa
jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan
keluarga.
·
penyebab sub-budaya (subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda
dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
·
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan
oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
·
penyebab struktural, yang memberikan alasan
bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima
luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan,
namun di Amerika Serikat (negara
terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja miskin;
yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan
publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
Dampak kemiskinan begitu bervariasi karena
kondisi dan penyebab yang berbeda memunculkan akibat yang berbeda juga.
1. Pengangguran merupakan dampak dari
kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit
diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk berkembang dan mencari
pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan. Dikarenakan sulit untuk
bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan sulit,
kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat memenuhi kebutuhan penting
lainnya. Misalnya saja harga beras yang semakin meningkat, orang yang
pengangguran sulit untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya. Seorang
pengangguran yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya akan menjadi dampak
yang buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan untuk waktu yang
lama.
2. Kriminalitas merupakan dampak lain dari
kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri sehingga
mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal atau haramnya uang sebagai alat
tukar guna memenuhi kebutuhan. Misalnya saja perampokan, penodongan, pencurian,
penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh kriminalitas
yang bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena kondisi yang
sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa akan nilai-nilai
yang berhubungan dengan Tuhan. Di era global dan materialisme seperti sekarang
ini tak heran jika kriminalitas terjadi dimanapun.
3. Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan
sudah pasti merupakan dampak kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan
rakyat miskin putus sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus
sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat
miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka. Ini
menyebabkan kemiskinan yang dalam karena hilangnya kesempatan untuk bersaing
dengan global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.
4. Kesehatan sulit untuk didapatkan karena
kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin
sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik
atau rumah sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini menyebabkan
gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar.
5. Buruknya generasi penerus adalah dampak yang
berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena
terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan
pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka. Contohnya adalah
anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur dijalan, tidak
sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain sebagainya. Dampak kemiskinan
pada generasi penerus merupakan dampak yang panjang dan buruk karena anak-anak
seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat
nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam
kesulitan hingga dewasa dan berdampak pada generasi penerusnya.
SUMBER: https://saefakipratiwi.wordpress.com/2012/03/08/dampak-kemiskinan/
1. Memperluas lapangan kerja supaya mengurangi
pengangguran yang dapat mengakibatkan kemiskinan.
2. Menyediakan beasiswa untuk anak-anak penerus
bangsa yang kurang mampu.
3. Menghilangkan KORUPSI yang di perbuat oleh
pemerintah di Indonesia
4. Membangun dan menyempurnakan sistem
perlindungan sosial bagi masyarakat miskin
5. Membangun
dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
6. .
Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Seperti
pendidikan,kesehatan dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar