PENTINGNYA MAKANAN SEHAT
Banyak orang yang masih belum menerapkan pola hidup yang sehat. Merokok, jarang berolahraga dan juga mengkonsumsi makanan siap saji yang hampir tidak bergizi sama sekali. Dalam mengkonsumsi makanan, yang kita harus lakukan adalah mengkonsumsi makanan sehat. Dengan mengkonsumsi makanan sehat, kita telah menerapkan langkah awal untuk memulai hidup sehat.
Pengertian makanan sehat sendiri adalah makanan yang mengandung gizi yang seimbang dan mengandung zat yang diperlukan oleh tubuh kita untuk tumbuh dan berkembang. Makanan sehat ini seharusnya memiliki kandungan gizi yang banyak, dan kandungan tersebut antara lain adalah karbohidrat, mineral, protein, vitamin dan lemak tak jenuh dalam jumlah yang sedikit saja.
Ilustrasi makanan sehat (sumber : wikipedia.org
Kandungan yang terkandung dalam makanan sehat tersebut biasa juga disebut dengan makanan 4 sehat 5 sempurna. Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa makanan yang termasuk dalam pengertian makanan sehat mengandung 5 zat makanan yang diperlukan tubuh, antara lain karbohidrat, contoh bahan makanan yang mengandungnya adalah nasi, singkong, gandum, roti dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sedangkan contoh makanan yang mengandung mineral adalah sayur-sayuran dan juga berbagai buah-buahan. Untuk memperoleh protein, bisa kita dapatkan dengan memakan makanan seperti tempe, tahu telur dan daging. Untuk memperoleh vitamin, kita bisa mengkonsumsi buah-buahan. Dan yang terakhir untuk memperoleh lemak jenuh bisa kita lakukan dengan mengkonsumsi susu.
Dengan memahami pengertian makanan sehat, kita akan mengetahui betapa pentingnya makanan ini untuk tubuh kita. Makanan sehat yang kita konsumsi akan membantu tubuh kita untuk tetap sehat dan juga fit. Selain itu mengkonsumsi makanan sehat juga sangat penting terutama pada usia pertumbuhan, karena makanan sehat akan membantu proses tumbuh kembang kita.
Makanan yang sehat bukan berarti makanan yang mahal ataupun mewah. Para ahli gizi sendiri mengkategorikan jenis makanan yang termasuk dalam makanan sehat menjadi 4 kategori, yaitu makanan pokok, lauk pauk.
Kategori yang pertama yaitu makanan pokok adalah makanan yang banyak mengandung karbohidrat, dimana zat ini terdapat pada nasi, jagung, roti, singkong, dan sagu. Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh kita sebagai sumber tenaga yang akan membuat kita bisa melakukan segala kegiatan atau aktivitas. Maka, agar tubuh memiliki tenaga maka setiap hari kita harus makan karbohidrat yang cukup. Selanjutnya adalah lauk pauk, dimana makanan yang merupakan kategori lauk pauk adalah ikan, ayam, daging dan lain-lain.
Lauk pauk mengandung protein dan lemak yang berfungsi untuk mengganti sel yang rusak dan membangun tubuh. Selanjutnya adalah sayur. Makanan ini mengandung vitamin dan mineral yang akan diolah tubuh untuk menjaga tubuh sehingga tidak mudah sakit. Kemudian kategori yang terakhir adalah buah. Buah mengandung banyak vitamin yang fungsinya sama dengan sayur. Demikianlah artikel tentang pengertian makanan sehat, yang bisa memberikan anda informasi untuk hidup yang lenih sehat dan juga natural.
SUMBER : http://www.duniainformasikesehatan.com/2014/08/pengertian-makanan-sehat-untuk-menjaga.html
Senin, 16 November 2015
Sabtu, 07 November 2015
BAB 7
Struktur pasar
Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan
strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
Pasar persaingan sempurna: Jenis pasar
dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat
homogen. Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar
mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan
dan kepuasan atas dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan
permintaan. Contoh produknya seperti beras,gandum, dan kentang. Pasar
persaingan sempurna memiliki ciri-ciri :
a.
Jumlah penjual dan pembeli banyak
b.
Barang yang dijual bersifat homogen
c.
Penjual bersifat mengambil harga (price taker)
d.
Posisi tawar komsumen kuat
e.
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
f.
Sensitif terhadap perubahan harga
g.
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Pasar
persaingan tidak sempurna yang terdiri atas:
1.
Pasar monopoli: Hanya terdapat
satu penjual yang menguasai pasar.
2.
Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang
dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua
tetapi kurang dari sepuluh.
3.
Pasar duopoli: Memiliki
karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada
dua perusahaan.
4.
Pasar persaingan
monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
5.
Pasar monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu
pembeli.
6.
Pasar
oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh
beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
KOPERASI DALAM PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli: Bentuk dari organisasi pasar, dimana hanya ada satu perusahaan atau penjual suatu produkdi pasar yang bersangkutan.
Ciri-cirinya:
•Hanya menghasilkan satu jenis produk.
•Tidak terdapat produk substitusi, artinya tidak dapat digantikan dengan produk lain.
•Terdapat banyak konsumen. Yang bersaing dalam pasar tersebut adalah konsumen, sedangkanpengusaha bebas dari persaingan.
•Memasuki pasar monopoli secara legal maupun alamiah sangat sulit.
Sifat-Sifat Pasar Monopoli:
•Lokal contohnya KUD sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha Tani(KUT) dan pupuk.
•Regional(kabupaten dan propinsi), contohnya dalam penyediaan air minum bersih oleh perusahaanDaerah
Air Minum (PDAM)
•Nasional contohnya, monopoli dibidang pelayanan pos, telepon,
telegram dan listrik
Jadi, berdasarkan sifat-sifat diatas Koperasi akan sulit
untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang baik secara lokal,
regional maupun nasional.
•Dengan titik pandang dari prospek yang akan datang,
struktur Pasar Monopoli tidak banyak memberi harapan bagi Koperasi.
• Selain tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakinterbuka untuk persaingan
HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi koperasi produsen dan koperasi konsumen. Untuk memahami hal ini, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen yang bergabung dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi koperasi produsen dan koperasi konsumen. Untuk memahami hal ini, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen yang bergabung dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.
Hubungan Produsen dengan Pasar tanpa Koperasi dapat digamabarkaan sebagai berikut:
•Produsen yang
menghasilkan Kakao akan menjual produksinya ke pasar konsumen. Dalam hal
ini Produsen dan Konsumen tidak terintegrasi atau tidak saling mengetahui
dengan baik. Olehsebab itu peran pedagang sangat strategis
untuk menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak.
•Dapat ditunjukkan bahwa, Produsen akan menjual produksinya
ke pedagang atau sebaliknya, pedagang yang membeli ke produsen.
•Hubungan Produsen dan pedagang diatur menurut Mekanisme
Pasar, yaitu melalui kekuatan penawaran(supply) dan permintaan(demand). Siapa yang memperoleh keuntungan daritransaksi tersebut jika secara implisit terjadi adu kekuatan antara Produsen danPedagang. Produsen dan Pedagang terpisah satu sama lain.
•Hubungan Pedagang dengan Konsumen juga diatur dengan Mekanisme
Pasar. Dalam hal ini Pedagang & Konsumen terpisah satu sama lain.
•Jadi kedudukan PRODUSEN, PEDAGANG & KONSUMEN terpisah
satu sama lain, sehingga masing-masing memiliki otonomi untuk mengambil
keputusan yang terbaik. Hubungan iniakan berupaya memperoleh posisi yang lebih
kuat dalam proses tawar-menawar(bargaining position). Yang jelas Pedagang adalah pasar bagi Produsen& Konsumen adalah Pasarbagi Pedagang.
HUBUNGAN
PRODUSEN DENGAN PASAR TANPA KOPERASI
Dapat
digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
P = Produsen
T = Pedagang
C = Konsumen
* T adalah pasar bagi P dan C adalah pasar bagi T
Sumber
: http://ayucintyavirayasti.blogspot.co.id/2012/01/koperasi-dalam-pasar-monopoli-pasar.html
BAB 6
1)
Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) Menurut pasal 45 ayat
(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut:
Sisa
Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan,
dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing
anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya
ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi. Besarnya SHU yang
diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi
modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Semakin
besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar
SHU yang akan diterima.
2).
Rumus Pembagian SHU Menurut UU No. 25/1992 pasal5 ayat1.
Mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota dilakukan
tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi,
tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”. Didalam AD/ART
koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%,
jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%,
danasosial 5%, danapembangunanlingkungan 5%. Tidak semua komponen diatas harus
diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan
dalam rapat anggota.
Perumusan
: SHU = JUA + JMA, dimana SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms . JMA Dengan keterangan
sebagai berikut :
SHU:
sisa hasil usaha
JUA:
jasa usaha anggota
JMA:
jasa modal sendiri
TMS:
total modal sendiri
VA:
volume anggota
Vak:
volume usaha total kepuasan
SA:
jumlah simpanan anggota
3).
Prinsip-prinsip Pembagian SHU Koperasi Anggota koperasi memiliki dua fungsi
ganda, yaitu:
a. Sebagai
pemilik (Owner)
b. Sebagai
pelanggan (Costomer) Sebagai pemilik seorang anggota berkewajiban melakukan
investasi. Dengan demikian, sebagai investor anggota berhak menerima hasil
investasinya. Disisi lain, sebagai pelanggan seorang anggota berkewajiban
berpartisipasi dalam setiap transaksi bisnis di koperasinya.
Agar
tercermin azaz keadilan, demokrasi, trasparansi ,dan sesuai dengan
prinsip-prinsip koperasi,maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU
sebagai berikut:
1. SHU
yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota Pada hakekatnya SHU yang dibagi
kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota itu sendiri. Sedangkan SHU
yang bukan berasal dari transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak bibagi
kepada anggota, melainkan dijadikan sebagai cadang koperasi. Dalam kasus
koperasi tertentu, bila SHU yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka
rapat anggota dapat menetapkannya untuk bibagi secara merata sepanjang tidak
membebani Likuiditas koperasi. Pada koperasi yang pengelolaan pembukuannya
sudah baik, biasanya terdapat pemisahan sumber SHU yang berasal dari anggota
yang berasal dari nonanggota. Oleh sebab itu, langkah pertama dalam pembagian
SHU adalah memilahkan yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota
dan yang bersumber dari nonanggota.
2. SHU
anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota
sendiri. SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari
modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan
anggotakoperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proposisi SHU untuk jasa
modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. Dari SHU bagian
anggota, harus ditetapkan beberapa persentase untuk jasa modal,misalkan 30% dan
sisanya sebesar 70% berate untuk jasa usaha. Sebenarnya belum ada formula yang
baku mengenai penentuan proposisi jasa modal dan jasa transaksi usaha, tetapi
hal ini dapat dilihat dari struktur pemodalan koperasi itu sendiri. Apabila
total modal sendiri koperasi sebagian besar bersumber dari simpanan-simpanan
anggota (bukan dari donasi ataupun dana cadangan),maka disarankan agar
proporsinya terhadap pembagian SHU bagian anggota diperbesar, tetapi tidak akan
melebihi dari 50%. Hal ini perlu diperhatikan untuk tetap menjaga karakter
koperasi itu sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan.
3. Pembagian
SHU anggota dilakukan secara transparan Proses perhitungan SHU peranggota dan
jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan,
sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa
bartisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan
salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu
kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan dalam
proses demakrasi.
4. SHU
anggota dibayar secara tunai SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai,
karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha
yangsehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.
sumber : http://indonesiaj4y4.blogspot.co.id/2015/01/sisa-hasil-usaha.html
sumber : http://indonesiaj4y4.blogspot.co.id/2015/01/sisa-hasil-usaha.html
BAB 5
1. Badan usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis,
danekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Begitupun dalam referensi
lain mengatakan hal yang sama. Pengertian badan usaha adalah organisasi yang
terdiriatas modal dan tenaga kerja dan memiliki tujuan dalam mencari keuntungan.
Badan usaha adalah pusat organisasi yang dianggap kesatuan yuridis (hukum)
sedangkan perusahaan adalah tempat menyelenggarakan proses produksi yang
menghasilkan barang dan jasa.
2. Koperasi
sebagai badan usaha
Setelah
kita bahas secara teoritis pengertian badan usaha, tujuan dan nilai perusahaan,
Keterbatasan
teori perusahaan, teori laba, fungsi laba itu sendiri, dan relevansinya dengan
koperasi
yang akanmemasukipasar global, makaperludiuraikanlebihrincikoperasisebagai
badan
usaha dengan segala karakteristiknya. Dengan mengaitkan kombinasi kerangka teori
perusahaan,
teori ekonomi manajerial, dan teori manajemen keuangan dengan karakter khas
koperasi,
maka diharapkan dapat diidentifikasi dan diklasifikasikan variable-variabel apa
saja
yang
menjadi factor penghambatdan factor
keberhasilan (key success
factors) untuk
mencapai
tujuan koperasi.
Dalam fungsinya sebagai badan usaha,
maka koperasi tetap tunduk pada prinsip-
Prinsi pekonomi persuahaan dan prinsip-prinsip
dasar koperasi. Khusus yang menyangkut
Aspek perkoperasian, ada 6
aspekdasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan
Koperasi sebagai badan usaha yaitu:
1.
Status dan motif
anggotakoperasi
2.
Kegiatanusaha
3.
Permodalanoperasi
4.
Manajemenkoperasi
5.
Organisasikoperasidan
6.
System
pembagiankeuntungan (SHU)
3. Tujuan
dan nilai perusahaan
Empat
alasan Glueck mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan
1)
Tujuan
membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya
2)
Tujuan
membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan
3)
Tujuan
menyediakan norma untuk menilai pelaksanaa prestasi organisasi
4)
Tujuan
merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.
Dalam
merumuskan tujuan perusahaan, perlu diperhatikan keseimbangan kepentingan dari
berbagai pihak yang terlibat dalam perusahaan, tujuan perusahaan tidak terbatas
pada pemenuhan kepentingan manajemen seperti memaksimumkan keuntungan ataupun
efisiensi, tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, modal,
pekerja, konsumen, pemasok (suppliers), lingkungan, masyarakat , dan
pemerintah.
Dalam
banyak kasus perusahaan bisnis, tujuan umumnya dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1)
Memaksimumkan
keuntugan (Maximize profit)
2)
Memaksimumkan
nilai perusahaan (Maximize the value of the firm)
3)
Memaksimumkan
biaya (minimize profit)
4.
TEORI & FUNGSI LABA
v
TEORI LABA
Dalam perusahaan
koperasi laba disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat
keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry.
Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut.
- Teori Laba Menanggung
Resiko (Risk- Bearing Theory Of profit). Menurut Teori ini, keuntungan
ekonomi diatas normall akan doperoleh perusahaan dengan resiko
diatas rata-rata.
- Teori Laba
Frisional (frictional Theory Of Profit). Teori ini menekankan bahwa
keuntungan menigkat sebagai suatu hasil ari friksi keseimbangan jagka
panjang (long run equilibrium).
- Teori Laba
Monopoli (Monopoly Theory Of Profits). Teori ini mengatakan bahwa beberapa
perusahaan dengan kekuatan monopoli dap[at membatasi output dan menekankan
harga ang lebih tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi
persaingan sempurna. Kekuatan monopoli ini dapat diperoleh melalui :
·
Penguasaan penuh atas supply bahan baku
tertentu
·
Skala ekonomi
·
Kepemilikan hak paten
·
Pembatasan dari pemerintah
v
FUNGSI LABA
Laba yang tinggi
adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari
industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda
bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan
metode produksinya tidak efisien.
Ditinjau dari konsep
koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi
ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi
anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.
5.
Pengertian
Permodalan Koperasi
Modal
dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan koperasi adalah sama,
yaitumodal yang digunakan untuk menjalankan usaha. Koperasi merupakan kumpulan
dari orang-orang yang mengumpulkan modal untu modal usaha dan setiap orang
mempunyai hak yang sama.
B.
Sumber - Sumber Modal Koperasi menurut (UU No. 25/1992)1. Modal Dasar
1.
Modal dasar
Tujuan
utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk mengakumulasikan
potensikeuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun pada awalnya
berjumlah kecil tetapitetap ada.
2. Modal Sendiri
a) Simpanan PokokSimpanan pokok
adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi oleh
parapendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok
tidak dapatditarik kembali oleh anggota koperasi tersebut selama yang
bersangkutan masih tercatatmenjadi anggota koperasi.
b) Simpanan WajibKonsekwensi
dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota koperasi yang
dapatdisesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan dana
yang hendakdikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan wajib para anggota harus
diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankanusaha
koperasi.
c) Dana CadanganDana
cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil usaha yang
tidakdibagikan kepad anggoya; tujuannya adalah untuk memupuk modal sendiri yang
dapatdigunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana
secara mendadak atau menutupkerugian dalam usaha.
d) HibahHibah adalah bantuan, sumbangan
atau pemberian cuma-cuma yang tida mengharapkanpengembalian atau pembalasan
dalam bentuk apapun. Siapa pun dapat memberikan hibahkepada koperasi dalam
bentuk apapun sepanjang memiliki pengertian seperti itu; untukmenghindarkan
koperasi menjadi tergantung dengan pemberi hibah sehingga dapatmengganggu
prinsip-prisnsip dan asas koperasi.
3. Modal Pinjaman
a)
Pinjaman dari AnggotaPinjaman yang diperoleh
dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan sukarelaanggota. Kalau
dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan
tergantungdari kerelaan anggota. sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam
senilai uang atau yangdapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota.
b)
Pinjaman dari Koperasi LainPada
dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasiuntuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk
dan lingkup kerja sama yangdibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam
lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhanmodal yang diperlukan.
c)
Pinjaman dari Lembaga KeuanganPinjaman
komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat
prioritasdalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi
sebetulnya merupakankomitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan
untuk mengangkat kemampuanekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.
d)
Obligasi dan Surat UtangUntuk menambah
modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang kepadamasyarakat
investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota
koperasi.Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut
diatur dalam ketentuanotoritas pasar modal yang ada.
e)
Sumber Keuangan LainSemua sumber keuangan,
kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang tidak sah dapatdijadikan
tempat untuk meminjam modal
6.
Sisa
hasil usaha
Berikut ini diuraikan secara kompleks arti dari sisa hasil
usaha dalam koperasi atau yang lebih dikenal dengan (SHU) koperasi. SHU
Koperasi adalah sebagai selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total
(total revenue ) atau biasa dilambangkan (TR) dengan biaya-biaya atau biaya
total (total cost) dengan lambang (TC) dalam satu tahun waktu. Lebih lanjut
pembahasan mengenai pengertian koperasi bila ditinjau menurut UU No.25/1992,
tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut:
·
SHU koperasi adalah
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
·
SHU setelah dikurangi
dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan
oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
·
Besarnya pemupukan
modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
·
Penetapan besarnya
pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh Rapat
Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
·
Besarnya SHU yang
diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi
modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
·
Semakin besar
transaksi(usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU
yang akan diterima.
Dalam proses
penghitungannya, nilai SHU anggota dapat dilakukan apabila beberapa informasi
dasar diketahui sebagai berikut:
1.
SHU total kopersi pada
satu tahun buku
2.
bagian (persentase)
SHU anggota
3.
total simpanan seluruh
anggota
4.
total seluruh
transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
5.
jumlah simpanan per
anggota
6.
omzet atau volume
usaha per anggota
7.
bagian (persentase)
SHU untuk simpanan anggota
8.
bagian (persentase)
SHU untuk transaksi usaha anggota.
Rumus Pembagian SHU
MenurutUU No. 25/1992 pasal5
ayat1
·
Mengatakan
bahwa“pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan
modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan
perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
·
Didalam AD/ART
koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%,
jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%,
danasosial 5%, danapembangunanlingkungan 5%.
·
Tidak semua komponen
diatas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan
anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
Perumusan :
SHU = JUA + JMA, dimana
SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms
. JMA
Dengan keterangan sebagai
berikut :
SHU : sisa hasil usaha
JUA : jasa usaha anggota
JMA : jasa modal sendiri
Tms : total modal sendiri
Va : volume anggota
Vak : volume usaha total
kepuasan
Sa : jumlah simpanan anggota
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)